Latest Music :
Showing posts with label Teknologi. Show all posts
Showing posts with label Teknologi. Show all posts

Pengadilan AS Izinkan NSA Sadap Indonesia

Pengadilan AS Izinkan NSA Sadap Indonesia
Dokumen ditandatangani Jaksa Publik dan Direktur Intelijen Nasional.
Ilustrasi
VIVAnews - Kasus penyadapan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) masih terus berlanjut. Kali ini, dokumen rahasia milik NSA dan dimuat harian Washington Post hari Senin, 30 Juni 2014 memuat daftar 193 negara dan organisasi internasional yang diberi izin untuk disadap oleh badan intelijen itu. 

Indonesia termasuk salah satu negara yang dijadikan target oleh Pemerintah Negeri Paman Sam. Washington Post yang terbit hari Selasa, 1 Juli 2014 menulis dokumen rahasia yang dibuat tahun 2010 silam dirilis oleh mantan kontraktor NSA, Edward J. Snowden. 

Selain RI, beberapa negara lainnya yang turut dijadikan target diketahui memiliki hubungan dekat dengan AS seperti Jepang, Filipina, Ukraina dan Arab Saudi. Sementara beberapa organisasi internasional yang diizinkan untuk disadap antara lain Bank Dunia, Dana Keuangan Internasional (IMF), Uni Eropa dan Badan Energi Atom Internasional (IEA). 

Beberapa partai politik di negara lain pun turut tertulis dalam dokumen rahasia setebal dua halaman itu, antara lain Ikhwanul Muslimin (IM), Partai Rakyat Pakistan, dan partai pemenang pemilu India tahun ini, Bharatiya Janata (BJP). Fakta lain yang mencengangkan dalam dokumen itu yakni beberapa negara yang tergabung dalam jaringan intelijen dunia atau lazim disebut "lima mata", turut kena sadap. 

Menurut dokumen itu, agen intelijen NSA memiliki sebuah sistem yang secara otomatis turut menyaring panggilan telepon dari Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Namun, 28 area teritori mereka seperti British Virgin Island tidak termasuk ke dalam daftar tersebut. 

Dokumen itu ditandatangani oleh Jaksa Publik dan Direktur Intelijen Nasional. Kedua pihak itu merupakan orang yang menyetujui dokumen yang dikeluarkan setiap tahun oleh Pengadilan Pemanatauan Intelijen Asing. 

"Dokumen-dokumen ini menunjukkan potensi jangkauan aktivitas yang dipantau oleh pemerintah dan peran paling sederhana dari pengadilan dalam pemantauan itu," ujar Wakil Direktur Hukum Serikat Pembebasan Hak Warga Amerika, Jameel Jaffer.

Akademisi Hingga Jurnalis
Pengumpulan informasi surat elektronik dan panggilan telepon sesuai dengan amandemen UU FISA ayat 702 tahun 2008 silam. Dalam aturan tersebut, pengadilan menyetujui aturan penetapan target penyadapan dan perlindungan privasi warga Amerika. 

Pendukung sertifikasi dokumen tahun 2010 itu, menyebut target yang ditetapkan oleh NSA berarti akan menerima atau berkomunikasi dengan intelijen asing mengenai informasi kekuatan negara lain. Artinya, siapa pun mulai dari akademisi, jurnalis dan peneliti HAM bisa dijadikan target penyadapan. 

Menurut mantan pejabat di Departemen Pertahanan, alasan yang menyebabkan mereka menyadap lagi-lagi karena alasan keamanan dan kepentingan warga AS. 

"Tidak mungkin membayangkan sebuah krisis kemanusiaan di sebuah negara yang bermitra dekat dengan AS, lalu militer kami diharapkan dapat langsung membantu dan mengevakuasi seluruh warga kami, tanpa adanya informasi itu," ungkap pejabat yang enggan disebut namanya itu. 

Dia turut menambahkan, apabila ada suatu negara yang namanya tidak tertulis dalam daftar itu, maka NSA tidak bisa mengumpulkan informasi intelijen. Apabila hal itu tetap dilakukan, lanjut pejabat tadi, maka dianggap melanggar hukum. 

Tolak Komentar
Sementara pejabat NSA menolak berkomentar soal bocornya dokumen itu. Dia juga tidak ingin menyatakan apakah dokumen tersebut asli atau palsu. 

Sebenarnya pada Januari lalu, Presiden Barack Obama telah mengeluarkan kebijakan baru mengenai pengumpulan informasi intelijen. Dia menegaskan aksi penyadapan tetap dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan, namun dia menjamin tidak lagi memantau komunikasi puluhan pemimpin negara di dunia. 

Apabila ada target tertentu yang dianggap sensitif, maka individu itu telah melalui peninjauan tingkat tinggi. 

Juru bicara NSA, Vanee Vines, mengatakan institusi tempatnya bekerja hanya boleh menyasar warga asing yang diketahui tinggal di luar AS. 

"Singkat kata, harus ada kebutuhan intelijen tertentu, persetujuan dan pemberian kewenangan secara hukum bagi badan intelijen untuk beraksi. Hal itu harus sesuai dengan ayat 702," ungkap Vines. (umi)

Kemenkominfo Blokir 813.732 Situs Berkonten Negatif

Kemenkominfo Blokir 813.732 Situs Berkonten Negatif

Jakarta, HanTer - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah memblokir 429 situs yang memuat konten negatif. Rinciannya, terdiri 394 konten porno, 31 laman judi, dan empat mengandung penipuan.
 
''Berdasarkan data Kemenkominfo, sejak dilakukan pemblokiran situs yang memuat konten negatif sampai bulan Mei, telah dilakukan pemblokiran 813.732 situs,'' ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Ismail Cawidu, Senin (23/6).
 
"Kalau disinyalir ada situs yang sudah di blokir tapi masih bisa dibuka, tolong kami diberikan datanya," tambahnya.
 
Ismail menjelaskan, ketika Kemenkominfo memblokir satu situs porno, maka besar kemungkinan akan muncul situs porno yg baru. Karena itu, diharap ada peran aktif masyarakat jika menemukan situs porno untuk membantu melaporkan ke instansinya dengan mengirim surat elektronik ke aduankonten@mail.kominfo.go.id
 
Kemenkominfo, katanya, tidak akan pernah surut untuk melakukan pemblokiran bila menemukan konten-konten porno di dunia maya. "Karena, kita telah memiliki UU pornografi dan UU Informasi dan transaksi elektronik yg secara jelas melarang perbuatan tersebut."

Film Transformers: Age of Extinction Digarap Animator Indonesia!

Film Transformers: Age of Extinction Digarap Animator Indonesia











Jakarta, HanTer - Salah satu film Hollywood yang paling dinanti di musim panas di Amerika kali ini adalah Transformers: Age of Extinction garapan sutradara kenamaan, Michael Bay. Film ini juga melibatkan animator muda Indonesia, Ronny Gani.
 
Film Transformers: Age of Extinction yang menampilkan Mark Wahlberg sebagai pemeran utamanya ini melibatkan animator muda Indonesia, Ronny Gani, yang juga pernah terlibat dalam penggarapan film-film Hollywood seperti the Avengers, Pacific Rim, dan Noah.
 
“Ini pertama kali saya kerja bersama Michael Bay,” ujar Ronny Gani kepada reporter VOA, Dhania Iman, baru-baru ini. Dalam lima tahun belakangan ini, Ronny bekerja di perusahaan Industrial Light and Magic di Singapura, yaitu sebuah anak perusahaan dari Lucas Film Group yang fokus mengerjakan efek visual untuk filem-filem Hollywood.
 
“Kebetulan kita kali ini berhasil dapat untuk mengerjakan proyek Transformers,” kata pria berusia 31 tahun ini. “Sebelumnya saya ikut mengerjakan (film) Pacific Rim. Ada downtime sebentar, terus saya langsung bergabung ke tim yang mengerjakan Transformers,” lanjutnya.
 
Proses penggarapan animasi untuk film Transformers: Age of Extinction ini berlangsung selama enam bulan dan dilakukan oleh tim animator di Singapura yang berjumlah sekitar 20 orang. “Totalnya untuk seluruh kru visual effects di Singapura itu mungkin bisa sampai 100. Bukan hanya animator, tapi ada modeler, kompositor, lighter, effect artist,” jelas Ronny. Sebagian lagi dikerjakan oleh tim lain di kantor pusat Industrial Light and Magic yang berpusat di San Francisco, Amerika.
 
Tantangan yang dihadapi oleh Ronny cukup besar, mengingat film Transformers ini sudah lama dinanti dan banyak penggemarnya. “Yang pasti Transformers ini sudah punya brand sendiri. Dia punya fan base sendiri yang besar banget di seluruh dunia,” kata pria lulusan Universitas Indonesia jurusan arsitektur ini. Oleh karena itu, Ronny berusaha tidak merubah karakterisasi dari setiap karakter yang ditampilkan oleh film tersebut. “Jadi kita harus true to character. Jangan sampai fans yang sudah besar jumlahnya itu merasa kecewa, karena melihat ‘loh kok jadi beda di film yang baru ini,’” jelas pendiri sekolah online Bengkel Animasi ini.
 
Sebagai persiapan, sebelum ikut menggarap film Transformers yang ke-4 ini, Ronny melakukan banyak riset dengan menonton ulang film-film Transformers yang terdahulu. “Saya perhatikan bagaimana si Optimus Prime. Aktingnya seperti apa. Kalau dia berantem, gaya berantemnya seperti apa,” ujar pria yang gemar bermain gitar dan bas ini.
 
Menurut Ronny, sutradara Michael Bay memiliki gaya yang cukup bagus dalam menggarap film-filmnya dan selalu berusaha mendorong para animatornya untuk bisa memberikan hasil yang terbaik. Seringkali hasil pengerjaan sebuah adegan yang sudah dikirim kepada Michael Bay akhirnya dikirim kembali kepada para animator dan kru efek visual di Singapura untuk bisa diperbagus. “Saat satu set sudah disetujui, kemudian ditarik kembali, karena menurut dia masih bisa dibuat lebih bagus lagi,” cerita Ronny.
 
Ronny menambahkan bahwa baginya Michael Bay memiliki mata yang tajam untuk bisa menciptakan gambar yang bagus dalam film. Ronny berani berkata kalau film Transformers: Age of Extinction ini lebih bagus dari yang sebelum-sebelumnya dengan cerita yang lebih matang dan mendalam. “It’s going to be a good show. It’s going to be an entertaining show,” tambahnya.
 
Menjadi kelegaan tersendiri bagi Ronny, setelah film yang digarap akhirnya bisa dinikmati oleh para pecinta film di seluruh dunia. “Biasanya memang untuk show atau film yang kantor kita kerjakan, kita mengadakan screening. Kita semua pergi ke bioskop ramai-ramai, menonton dan menikmati hasil karya kita,” lanjutnya.
 
Seperti proyek film-film yang sebelumnya, Ronny mengaku, ketika adegan-adegan yang ia ikut garap terlihat di layar lebar, dirinya malah memperhatikan para penonton yang lain. “Saya melihat semua audience yang lagi memandang ke layar. All of these people in this cinema, in this theatre are looking at my works. And not only in this cinema, (but) the whole world is seeing my works,” kata Ronny.
 
Film Transformers: Age of Extinction yang saat ini tengah tayang di Indonesia dirilis di Amerika tanggal 27 Juni 2014. Kali ini, sutradara Michael Bay menampilkan karakter baru sebagai pengganti karakter Sam Witwicky yang diperankan oleh Shia LaBeouf. Karakter baru tersebut dimainkan oleh Mark Wahlberg yang berperan sebagai Cade Yeagar, seorang orang tua tunggal dan ilmuwan.

Gembok Sepeda Modern, Gunakan Teknologi Wifi-Bluetooth


Gembok Sepeda Modern, Gunakan Teknologi Wifi-Bluetooth
Jakarta,HanTer - Bosan dengan gembok sepeda yang gampang rusak. Atau gampang kemalingan. Kini ada satu gembok sepeda yang unik. Yakni Skylock. Apa keunikannya? Gembok yang berbentuk huruf U ini memiliki fasilitas layanan bluetooth dan Wifi sebagai penghubung ke smartphone. Jadi pemilik sepeda bisa dengan mudah membuka gembok secara nirkabel. Tentunya ada settingan khusus dengan memasukkan kode rahasia.

Gembok keren ini dikembangkan oleh insinyur dari Boeing dan Jawbone.  Dijamin sepeda Anda aman dan tak gampang untuk dibobol maling. Apa yang berbeda?gembok ini ternyata bisa pula mendeteksi seseorang untuk memegang sepeda terlalu lama dan mencoba memecahkan password atau kode yang Anda miliki. Jika terbukti, maka secara otomatis, maka Anda akan menerima pesan peringatan.

Skylock yang dikembangkan oleh startup Velo Labs di San  Frasncisco mengklaim bahwa gembok sepeda skylock merupakan yang pertama dilengkapi dengan panel tenaga surya dan sistem baterai isi ulang yang tidak perlu melakukan pengisian secara manual. Bahkan salah seorang pengendara di daerah berkabut di San Fransisco yang melakukan uji coba menggunakan skylock mengatakan bahwa hanya butuh satu jam sinar matahari, energi baterai mampu bertahan selama 1 minggu, dan jika baterai dalam keadaaan full mampu bertahan selama 1 bulan.

Selain mencegah pencurian, Skylock juga memliki fitur yang mirip dengan OnStar dari dunia balap sepeda. Menggunakan fungsi nirkabel, ia dapat membandingkan data dari built-in accelerometer yang memberikan peringatan ke ponsel anda ketika terjadi kecelakaan dan selanjutnya peringatan tersebut dapat anda teruskan ke pada teman atau keluarga anda untuk menyampaikan kejadian kecelakaan yang baru saja anda alami.

Konektifitas ini juga memungkinkan anda untuk dapat dengan leluasa meminjamkan sepeda anda kepada teman yang lain, Jika suatu ketika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, anda juga dapat melacaknya melalui aplikasi pada smartphone anda.

Rencananya, produk ini akan dapat dipesan sekarang, dan dikirim pada tahun 2015  melalui website resmi mereka di skylock.cc. Untuk harga sekitar $19. Bagaimana, tertarik dengan Gembok sepeda unik ini?

Cara Merubah Tampilan Baru Twitter!




Coba sekarang anda masuk ke akun twitter anda, maka anda akan melihat beberapa akun teman anda Tampilan akun twitternya sudah berubah.

Sepertinya saat ini pihak Twitter barusaja mengenalkan tampilan barunya. Tampilan twitternya jika kita lihat sepintas hampir menyerupai akun facebook.

Bagaimana cara merubah tampilan baru Twitter?

Daripada anda penasaran, berikut ini panduan merubah tampilan baru twitter anda.

Biasanya begitu anda baru login kemudian anda buka akun anda, maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:



Jika anda sudah melihat tampilan seperti gambar diatas, itu artinya pihak twitter ingin mengenalkan dan menanyakan kepada anda apakah ingin mencoba tampilan baru twitter?

Jika memang anda menyukai dengan tampilan abru teitter tersebut, silahkan anda tinggal klik NYALAKAN. Dalam tulisan ini menggunakan bahasa Indonesia, jika anda menggunakan bahasa Inggris atau yang lainya, silahkan tinggal sesuaikan.

Jika anda sudah klik Nyalakan, maka otomatis akun twitter anda sudah berubah menggunakan tampilan baru twitter.

Karena dalam tampilan baru twitter ini hampir menyerupai akun di facebook, maka anda bisa memasang foto anda dengan ukuran 1500×500 pixel dengan cara klik edit profil kemudian anda upload foto anda tersebut.

Caranya cukup mudah bukan!

Selamat menikmati tampilan baru twitter anda.!

Password Twitter Lebih Diincar Dibanding Kartu Kredit

Hacker Ukraina Bombardir Situs NATO

Secara logika, tentunya banyak di antara kita yang menganggap informasi detail data kartu kredit jauh lebih penting dibandingkan sekedar password akun Twitter. Namun tidak begitu menurut hasil studi yang dilakukan oleh Michael Callahan, seorang analis senior dari perusahaan keamanan komputasi, Juniper Networks.

Callahan dalam laporan resmi yang dirilisnya menjelaskan, hacker yang menjebol sebuah detail data kartu kredit hanya akan mendapatkan keuntungan dari kartu kredit saja. Mereka mungkin akan merugikan secara finansial sebesar limit yang tersedia pada kartu kredit yang dicuri. Namun hal itu sebenarnya belum seberapa bahaya dibandingkan ketika seluruh data pribadi kita dikuasai oleh hacker.

Mengutip laman The Telegraph, Callahan memaparkan bahwa informasi detail data kartu kredit dan password akun Twitter juga dapat berfungsi sebagai mata uang di 'pasar gelap' hacker. Mereka dapat menjual informasi data kartu kredit itu dengan harga rata-rata USD 20-40. 

Harga itu ternyata jauh lebih rendah dibandingkan harga sebuah password akun Twitter yang sukses diretas. Umumnya sebuah akun Twitter yang dapat diretas akan dijual seharga USD 16-325, tergantung tingkat sensitvitasnya.

Mengapa harga password Twitter bisa lebih mahal dibandingkan informasi detail data kartu kredit? Juniper menerangkan, "media sosial dan berbagai hal lainnya yang menggunakan username dan password dapat digunakan sebagai jalan untuk memulai serangan pada pemilik akun itu sendiri atau orang lain di sekitarnya."

"Melalui akun media sosial yang dicuri, seorang hacker dapat menanamkan malware dan melakukan phishing pada akun media sosial milik teman, kerabat, dan keluarga untuk mencuri rekening," lanjut Callahan.

Sebagai tindakan antisipasi, Callahan menyarankan agar para pemilik akun menggunakan password yang berbeda-beda di setiap layanan. Sehingga jika salah satu akun di-hack, maka akun yang lain dapat terselamatkan. 

Perbedaan Produk Resmi, Grey Market, Black Market & Palsu

http://images.detik.com/content/2014/01/20/1279/camera.jpgIlustrasi (gettyimages)
Biasanya, produk seperti kamera, lensa, aksesoris dijual oleh importir berlisensi, yang biasanya disebut distributor resmi, kemudian diedarkan melalui distribusi ke dealer/penjual eceran.

Produk dari grey market pasar abu-abu) tidak melalui jalan distribusi seperti ini, tapi melalui jalan lain, misalnya mengimpor langsung dari penjual atau pabrik yang berlokasi di luar negeri.

Kualitas produknya biasanya sama. Hanya saja, mungkin ada beberapa perbedaan seperti aksesoris, bahasa, kelengkapan. Ada yang nama produknya berbeda, misalnya di Jepang, Canon 650D dinamai KISS X7i, di Amerika namanya Rebel T5i.

Yang paling penting bagi pembeli adalah pelayanan purna jual seperti garansi. Biaya servis jika kamera rusak menjadi lebih mahal dan lambat daripada produk yang dijual secara resmi. Dalam beberapa kasus, pusat servis resmi dapat menolak untuk melakukan pelayanan terhadap produk yang dibeli dari grey market.

Produk grey market, bukan barang palsu. Perbedaannya, produk palsu memiliki komponen elektronik yang berbeda di dalamnya yang kualitasnya lebih rendah, sehingga cepat rusak atau kinerjanya lebih rendah daripada produk asli. Berhati-hatilah dan jangan tergiur dengan harga barang palsu yang terlalu rendah dan tidak masuk akal.

Ada satu istilah lagi yaitu produk black market (pasar gelap), biasanya ini mengacu pada produk yang diperoleh dengan cara yang tidak legal, misalnya barang selundupan atau pencurian.

Yang merupakan daya tarik terbesar produk dari grey market adalah harganya yang lebih murah yaitu sekitar 10%-30%. Produk yang dibeli melalui jalur seperti ini cenderung lebih murah karena tidak melalui jalur distribusi bertingkat (dimana setiap tingkatnya pedagang mengambil keuntungan). Harga produk resmi menjadi lebih tinggi juga karena adanya biaya operasi, iklan, tenaga kerja, sewa, dan sebagainya.

Selain itu, distributor di negara lain memiliki kebijakan harga produk yang berbeda-beda. Misalnya di Amerika Serikat dan Jepang sering ada promosi harga besar-besaran setiap musim tertentu, atau saat melakukan cuci gudang produk lama setelah produk baru dirilis. 

Menjual produk dengan jalur impor langsung merupakan hal yang lumrah dan cukup banyak dilakukan oleh penjual dan toko kamera. Ada beberapa alasan yang membuat mereka menjual dengan jalur ini. Misalnya distributor resmi tidak memenuhi permintaan produk, ataupun ingin meraih keuntungan dalam persaingan harga dengan toko-toko yang ada. 

Sebenarnya bukan menjadi masalah kalau toko menjual dengan jalur ini, asal toko jujur kepada pembeli tentang garansi dan asal produk tersebut. Masalahnya, seringkali ada penjual yang tidak jujur, misalnya mengaku bahwa produk tersebut bergaransi resmi, padahal kartu garansinya tiruan. Setelah di periksa serial nomornya, ternyata produk tersebut tidak terdaftar. 

Jika membeli produk dari grey market, biasanya tidak ada garansinya, atau waktu berlakunya bervariasi, dari 1 bulan ke 1 tahun. Jika produknya rusak, biasanya dikembalikan ke toko dan toko akan mencoba memperbaikinya. 

Jika penjualan toko tersebut cukup besar, biasanya toko memiliki teknisi khusus. Jika tidak, toko akan mengurusnya ke tempat servis lainnya, termasuk tempat servis resmi.


Yuk, belajar fotografi, editing dan ikut tur fotografi dengan infofotografi.com

Facebook & Other Sosmed Sedot Rp 19 Triliun Dari Indonesia!

http://images.detik.com/content/2014/03/28/328/selular1.jpgSelular Award
Jakarta - Para pemain over-the-top (OTT) seperti Facebook, Twitter, Google, dan sejenisnya ‎diperkirakan menyedot uang dari Indonesia sekitar Rp 19 triliun, dan itu merupakan angka setiap bulannya.

Menurut Direktur Utama Telkomsel Alex Janangkih Sinaga, uang sebanyak itu bisa keluar dari Indonesia ‎karena aplikasi buatan lokal belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"‎Ada Rp 19 triliun per bulan duit Indonesia yang mengalir ke negara lain,‎ diambil sama Fac‎ebook dan kawan-kawannya. Kalau kita tidak bikin sendiri, kita akan di-takeover orang lain. Kita harus kembangkan ekosistem lokal agar bandwidth tidak lari keluar negeri dan devisa tidak melayang," kata Alex d‎i ajang Seluler Award, Balai Kartini Jakarta.

Alex dalam ajang ini membahas soal tantangan dan peluang di industri telekomunikasi Indonesia. Menurutnya, industri ini tak cuma sarat kompetisi antaroperator, tapi juga oleh para pemain OTT yang merajalela di era internet tanpa batas (borderless).

Menurutnya, pemain OTT itu berasal dari pasar global dimana servernya tidak diletakkan di Indonesia. Operator di Indonesia harus mengeluarkan investasi capex dan opex yang tinggi untuk membangun jaringan dan mendapatkan bandwidth premium.

Namun secara umum, operator hanya mengandalkan pendapatan sebagai pipa data. Negara pun hanya mendapatkan penghasilan dari PPN jika transaksi melalui kartu kredit untuk pembelian aplikasi.

"Saya percaya dengan konsep DNA yakni Device, Network, Application. Aplikasi kita jauh ketinggalan dengan negara lain. Indonesia sepertinya sudah susah bersaing di device. Apalagi, sekarang pemain device itu juga banyak menjadi OTT. Contohnya BlackBerry dan Nokia. Kekuatan kita tinggal di network saja. Kalau kita tidak menyelesaikan network, saya yakin diambil orang juga," paparnya.

Alex pun mengatakan, operator butuh dukungan dari pemerintah, baik itu regulasi dan kebijakan yang mendukung perkembangan ekosistem DNA lokal. Misalnnya, hadirnya peraturan pemerintah tentang kewajiban menempatkan app server di dalam negeri untuk OTT, regulasi penggunaan pulsa sebagai alat bayar layanan digital, dan insentif pemerintah untuk pemain OTT lokal seperti insentif pajak, bantuan dan kemudahan regulasi.

"Karakteristik borderless ini harus kita ambil. Apalagi di‎ 2015 nanti secara ekonomi sudah terbuka pasar bebas, ASEAN dan dunia," ‎pungkas Alex yang tadi malam dinobatkan sebagai CEO of the Year.

Waspada Gunakan Wi-Fi Gratis di Tempat Umum


Tanda fasilitas wi-fi gratis di Kota New York, AS

Jangan sembarang gunakan fasilitas koneksi Internet nirkabel (wi-fi) gratis di tempat umum. Ini tidak baik bagi keamanan data gadget pengguna, karena gampang disusup peretas, demikian peringatan pihak berwenang Eropa.

Pasalnya sudah banyak terjadi peretasan melaui jaringan internet nirkabel itu. Serangan melalui jaringan ini disebutkan terus meningkat.

Menurut BBC, peringatan serius ini disampaikan Pusat Kejahatan Siber Polisi Eropa (Europol). Disarankan, jika Anda ingin berbagi data personal atau data penting, sebaiknya menggunakan jaringan yang telah aman dan terpercaya.

"Kami telah melihat peningkatan penyalahgunaan wifi, khususnya untuk pencurian informasi, identitas, password maupun uang dari pengguna yang menggunakan koneksi wifi publik yang tidak dilengkapi keamanan," ujar Troels Oerting, Kepala Pusat Kejahatan Siber Europol.

Oerting mengatakan Polisi Eropa telah menangani beberapa kasus di negara Eropa yang terkait dengan serangan pada jaringan Wifi.

Disebutkan peretas tidak menggunakan teknik baru. Penyerang bergantung pada pendekatan yang sangat baik dengan upaya menipu orang ke dalam koneksi hotspot yang sagat menyerupai hotspot di kafe, pub, restoran maupun titik publik lainnya.

Peretas disebutkan mencuri data saat pengguna tengah berkomunikasi dengan bank, toko melalui situs atau saat pengguna tengah masuk ke situs media sosial. Saat lengah inilah, peretas mencuri data.

"Semua yang terkirim melalui Wifi secara potensial beresiko, ini adalah hal yang perlu kita perhatikan sebagai pengguna individu maupun sebagai polisi," ujar dia.

Oerting mengatakan peringatan dalam transfer data dengan jaringan wifi muncul beberapa bulan setelah parlemen negara Eropa menonaktifkan sistem wifi publik mereka, menyusul temuan serangan man in the middle, serangan yang memanfaatkan kelemahan Internet Protocol.

Korban Korporat

Mantan Kepala Unit Kejahatan Siber Inggris, Charlie McMurdie mengatakan serangan pada jaringan wifi telah mnelan korban bukan individual saja, perusahaan besarpun telah dirugikan atas serangan ini.

Menurutnya, perusahaan jadi korban karena tidak mengawasi hptspot nakal yang secara reguler berubah.

McMurdie menambahkan kadang kala, peretas menggunakan hotspot untuk menargetkan individu tertentu, alih-alih untuk mendapatkan data publik.

"Ada kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran tentang kerentanan dan untuk melindungi diri sendiri, baik saat Anda bepergian maupun saat Anda berada di lokasi," ujarn McMurdie yang kini menjadi analis senior keamanan.

Pakai Drone, Cara Baru Peretas Curi Data Pengguna


Mengetahui setiap informasi kartu kredit yang dimasukkan atau disimpan pengguna

Pencurian data kini semakin canggih, bukan hanya memanfaatkan malware saja untuk membobol password akun bank seseorang.
Peretas di Amerika Serikat diketahui bahkan telah menggunakan pesawat tanpa awak atau drone guna mencuri data akun Amazon, bank sampai informasi data seseorang.
Melansir Daily Mail, Selasa 25 Maret 2014, bahaya itu diperingatkan para ahli keamanan di London. Mereka mengujicoba drone, untuk memaparkan kemungkinaan penggunaan drone menyadap akses informasi berharga dan pengaturan WiFi ponsel pintar.
Ujicoba tersebut telah diadakan di London dan kelompok ahli itu akan mempresentasikan temuan mereka pada konferensi keamanan siber Black hat Asia, pekan depan.
Disebutkan drone yang diketahui sebagai Snoppy, bekerja dengan mencari ponsel pintar yang jaringan WiFi-nya aktif, kemudian menggunakan teknologi yang sudah built-in, drone itu bisa mendeteksi jaringan yang telah diakses ponsel di sebelumnya.
Disebutkan hampir semua drone dapat melakukan hal ini.
Peneliti keamanan Sensepost yang berbasis di London, Glenn Wilkinson mengatakan saat ponsel berisik menyalakan nama setiap jaringan WiFi, maka Snoppy akan melayang mendekat dan memancarkan sinyal yang menyamar sebagai jaringan lain.
Dengan skema ini, diharapkan ponsel pintar akan mengakses jaringan Snoppy yang menyaru sebagai jaringan yang dipercaya. Begitu terakses ke jaringan yang dipancarkan drone itu, Snoppy akan mencegat semua pengiriman dan penerimaan ponsel pintar. Trafik ponsel langsung tersedot.
"Ponsel Anda akan tersambung ke saya dan kemudian saya dapat melihat semua trafik Anda," kata Wilkinson.

Sadap jaringan 150 ponsel

Hanya itu saja? Ternyata tidak. Peretas malah bisa makin menjadi, peretas kemudian dapat melihat situs yang dikunjungi pengguna ponsel, mengetahui setiap informasi kartu kredit yang dimasukkan atau disimpan pengguna hingga mengetahui lokasi, username dan password pengguna.
Peretas dapat berhasil mendapatkan akses dan trafik dengan melihat nomor identifikasi unik yang dikenal alamat Media Access Control (MAC).
Soal efektivitas teknologi ini, dalam uji coba Wilkinson menunjukkan, skema ini bisa menggaet nama jaringan dan koordinat GPS dari 150 ponsel pintar yang digunakan pengguna di London. Selama uji coba, ahli keamanan mampu menampilkan informasi kartu kredit dan password.
Kelompok ahli keamanan London itu punya tujuan mulia dengan mendemontrasikan cara kerja teknologi drone itu. Mereka ingin tahu bagaimana kerentanan pada pengguna ponsel pintar.
Drone disebutkan lebih berbahaya dari peretas yang statis, sebab peretasan dengan model ini bisa mengincar korban yang sangat mobilesekalipun.
Kepada pengguna perangkat mobile, disarankan untuk segera mematikan akses WiFi begitu tak menggunakannya, atau menggunakan jaringan WiFi yang benar-benar aman. (eh)

Jaringan 5G,Download Film Cuman 1 Detik!

http://images.detik.com/content/2014/01/27/328/095552_adalam.jpgIlustrasi (getty images)
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan tengah mengembangkan teknologi jaringan generasi kelima (5G). Seberapa cepat memangnya koneksi 5G tersebut?

Sebagai gambaran, seperti yang dikutip dari AFP, Senin (17/3/2014), koneksi 5G mampu melakukandownload film 800 MB dalam waktu sedetik saja. Sementara jaringan 4G membutuhkan waktu sekitar 40 detik untuk melakukan hal yang sama.

Dengan koneksi 5G, pengguna juga dapat tetap mengakses internet kecepatan tinggi dengan lancar, meski mereka sedang berada di kereta berkecepatan sampai 500 kilometer per jam.

"Kereta peluru di seluruh dunia semakin cepat, di China bisa mencapai 600 kilometer per jam. Jika kami punya teknologi yang memungkinkan akses internet cepat di kereta semacam itu, maka akan terbuka kesempatan ekonomi baru bagi kami," kata sumber Kementerian Sains Korsel.

Penerapan koneksi super cepat 5G memang diharapkan membantu laju ekonomi Korsel nantinya. Proyek 5G diharapkan menyumbang 331 triliun won pada ekonomi Korsel di tahun 2020 sampai 2026.

Dikenal sebagai negara dengan akses internet super cepat, Korsel tampaknya sudah siap menggelar teknologi 5G. Didukung oleh perusahaan teknologi setempat seperti Samsung.

Bulan Mei 2013, Samsung mengklaim sukses mengujicoba teknologi jaringan 5G untuk pertama kalinya. Samsung berhasil mengujicoba platform menggunakan 28 GHz waveband, untuk mentransimisi data dalam kecepatan mencapai 1 Gbps. 

Android Diserbu Malware,Bagaimana Dengan iOS dan BlackBerry?

http://images.detik.com/content/2014/03/13/323/172558253.jpgIlustrasi (ist)
Jakarta - Laporan terakhir FortiGuard Labs dari Fortinet menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2013 banyak malware yang dirancang untuk menyerang Android. Lantas bagaimana dengan sistem operasi lainnya?

Sepanjang 2013 Fortinet mencatat bahwa 96,5% dari seluruh malware yang beredar memang dirancang untuk Android. Sementara itu 3,45% lainnya masih membidik para pengguna Symbian.

"FortiGuard Labs mengidentifikasi lebih dari 1.800 jenis virus baru yang berbeda tahun lalu, dan mayoritas dari mereka mengincar platform Android Google," kata Axelle Apvriller, Senior Mobile Antivirus Researcher di FortiGuard Labs, Fortinet.

Meski Android menjadi primadona para pembuat malware, namun bukan berarti sistem operasi lainnya aman. Menurut Fortinet program jahat untuk menyerang iOS, BlackBerry dan Windows Phone memang ada, tapi jumlah total semuanya masih kurang dari 1%.

Sementara Android, hingga beberapa waktu ke depan pertumbuhan malware untuk sistem operasi ini diperkirakan akan terus membumbung.

"Berdasarkan pertumbuhan malware Android tersebut, kami melihat banyak hal yang harus diperhatikan pada tahun 2014 karena ertumbuhan tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, justru semakin cepat," tambah Apvriller, dalam keterangan yang diterima.

Centang Dua Yang Salah Kaprah di WhatsApp

http://images.detik.com/content/2014/03/13/398/whatsapp.jpg(ilustrasi/Getty Images)
 "Gue kirim pesan, udah tanda centang dua tapi gue tunggu dia gak balas-balas," keluh seorang pengguna WhatsApp. Si pengguna ini kesal. Mengira temannya sombong, sudah membaca pesan tapi tidak juga membalas pesannya.

Nah, apakah Anda juga berpikir tanda centang dua di pesan WhatsApp berarti pesan sudah dibaca? Jika iya, sepertinya memang masih banyak orang yang salah kaprah soal ini.

Ya, tak seperti layanan messenger lain, WhatsApp memang tidak punya notifikasi bahwa pesan yang kita kirimkan sudah dibaca atau belum oleh si penerima. Pada BlackBerry Messenger (BBM) dan Line misalnya, pesan yang sudah dibaca akan ditandai dengan huruf 'R' di dekat pesan, yang berarti 'Read'.

Mungkin itu sebabnya, banyak yang mengira tanda centang dua sama seperti tanda 'R' di BBM atau Line. WhatsApp melalui halaman Frequently Asked Questions (FAQ) di situs resminya menjelaskan soal ini, pada pertanyaan "Apakah arti tanda centang di sebelah pesan saya?".

Dijelaskan WhatsApp, tanda centang satu artinya pesan berhasil dikirim ke server. Sementara tanda centang dua berarti pesan berhasil dikirim ke ponsel teman chatting Anda. Pada bagian ini, WhatsApp memberikan catatan.

"Tanda ini tidak menunjukkan bahwa pesan sudah dibaca, namun hanya menyatakan bahwa pesan telah diterima di ponsel mereka," demikian seperti dikutip detikINET, Kamis (13/3/2014).

Di halaman ini, WhatsApp juga menjelaskan bahwa dalam percakapan di grup, kita hanya akan melihat tanda centang satu yang berarti pesan telah sukses terkirim ke server.

Lantas bagaimana mengetahui pesan kita sudah dibaca atau belum? Berdasarkan pengalaman detikINET, setidaknya kita bisa memperkirakannya dari waktu 'last seen' yang ditampilkan di bagian bawah nama profil teman chatting. Ini adalah penanda kapan terakhir kali rekan chatting kita membuka WhatsApp-nya. 

Misalnya, Anda mengirim pesan dengan tanda centang dua, tertulis pukul 09.45 AM. Lalu di bagian 'last seen' rekan chatting, tertulis 'last seen today 8.04 am'. Ini memperlihatkan pesan Anda belum dibaca karena si penerima pesan, terakhir kali mengakses WhatsApp-nya pada pukul 08.04 am. 

Sayangnya, ini pun tidak selalu bisa jadi patokan. Karena 'last seen' hanya penanda waktu terakhir kali lawan bicara mengakses WhatsApp-nya. Bisa saja dia sudah melihat notifikasi pesan masuk, namun belum membuka jendela chat pesan yang Anda kirimkan. Misalnya, dia sedang membuka WhatsApp tapi sedang chat dengan orang lain. 

WhatsApp menambahkan, ada sejumlah alasan mengapa pesan hanya terkirim ke server, namun tidak diterima rekan chatting. Kemungkinan tersebut antara lain,
  • Ponsel mereka mungkin dimatikan atau isi baterai ponsel mereka habis.
  • Kemungkinan mereka sedang tidur, terutama jika mereka tinggal di zona waktu yang berbeda.
  • Mereka mungkin tidak tersambung ke internet (contohnya, jika mereka sedang berada di lift, sedang roaming, atau kehabisan pulsa).
  • Mereka mungkin telah melihat pemberitahuan pada layar, namun belum membuka aplikasi untuk menyatakan bahwa pesan telah disampaikan (sangat umum terjadi pada penerima yang menggunakan iPhone).
  • Mereka mungkin telah memblokir Anda.

Ini memang masih menjadi kelemahan WhatsApp. Karena patut diakui, bagi pengguna layanan messenger, kejelasan notifikasi status pesan terkirim atau tidak, sangat diperlukan.

Hacker Protes Asap,17 Website Pemprov Riau ‘Hacked’

Sejumlah website pemerintahan provinsi Riau diserang hacker, sekurangnya 17 website telah berhasil diambil alih hacker. Mereka menuntut pemerintah untuk menuntaskan bencana asap di Riau yang berkepanjangan selama 17 tahun.
Tampilan 17 laman resmi instansi pemprov Riau tertera tulisan seperti berikut:
#SaveRiau
Hallo, tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang memiliki kursi.
Bagaimana udara pagi ini di tanah Bertuah kita tuan-tuan dan nyonya-nyonya? Sudahkah Anda sekalian bangun dan keluar rumah hari ini? Sudahkah kalian melihat keadaan di luar sana? Sudahkah kalian membaca koran atau menonton televisi tentang berita lokal di negeri kalian? Tahukah kalian apa yang sedang terjadi dengan lingkungan kalian?! Lalu apa tindakan tuan-tuan dan nyonya-nyonya sekalian?
“We have the best government that money can buy.”
Hacker ini hanya meninggalkan kata-kata tersebut di laman resmi sejumlah instansi pemprov Riau, dari pantauan Pekanbaru.Co tidak ada identitas hacker.
Berikut ini 17 Website resmi instansi pemerintahan provinsi Riau yang telah di serang hacker:
  1. http://kesbangpollinmas.riau.go.id/
  2. http://diskominfo.riau.go.id/
  3. http://disnakkeswan.riau.go.id/
  4. http://bkd.riau.go.id/
  5. http://distan.riau.go.id/
  6. http://diskominfo-pde.riau.go.id/
  7. http://jdih.riau.go.id/
  8. http://dipenda.riau.go.id/
  9. http://galeri.diskominfo.riau.go.id/
  10. http://dishub.riau.go.id/
  11. http://komisiinformasi.riau.go.id/
  12. http://disdik.riau.go.id/
  13. http://satpolpp.riau.go.id/
  14. http://mediacenter.riau.go.id/
  15. http://bpm-bangdes.riau.go.id/
  16. http://korpri.riau.go.id/
  17. http://rsjtampan.riau.go.id/
Berikut beberapa bukti website yang berhasil di-hack:
  • https://web.archive.org/web/20140311082930/http://dishub.riau.go.id/
  • https://web.archive.org/web/20140311083141/http://diskominfo.riau.go.id/
  • https://web.archive.org/web/20140311083114/http://kesbangpollinmas.riau.go.id/
  • https://web.archive.org/web/20140311083055/http://galeri.diskominfo.riau.go.id/
Sampai berita ini diterbitkan beberapa laman resmi instansi pemprov Riau masih dalam keadaan Hacked.***

NSA Menyamar Jadi Facebook untuk Curi Data Pengguna PC!

Badan Intelijen Amerika Serikat (NSA) lagi-lagi ketahuan melakukan tindak pencurian data pengguna internet. Kali ini mereka dilaporkan telah mencuri data pengguna PC dengan menyamar menjadi media sosial populer, Facebook.

Dilansir dari Ubergizmo, laporan ini diperoleh dari bocoran dokumen terbaru milik mantan pegawai NSA, Edward Snowden. Dalam misinya yang bernama TURBINE ini, NSA menyamar menjadi Facebook dan menyebarkan malware ke dalam komputer pengguna dengan tujuan untuk mencuri data pribadi.

Cara kerja misi ini adalah setiap pengguna yang mengakses website Facebook tanpa disadari akan diarahkan pada server NSA. Dengan begitu NSA akan dengan mudahnya memasukkan malware ke dalam komputer dan mengambil semua data dari hard drive pengguna. Adapun jumlah malware yang telah berhasil dimasukkan ke dalam PC sebanyak 85 ribu hingga 100 ribu selama empat tahun.

Meski begitu, pihak Facebook membantah laporan ini. Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini memastikan bahwa selama ini tidak pernah ada laporan tentang server palsu Facebook. Untuk saat ini, pihaknya menegaskan bahwa misi TURBINE tersebut sudah tak berlaku lagi.

BBM Sudah Mulai Dibobol Para Hacker!


Hacker

Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Hiralius Duha, menegaskan aksi hacker Blackberry Messenger (BBM) yang merupakan modus baru dalam dunia kejahatan dunia maya atau cyber crime ini, dilakukan pelaku, awalnya dengan membobol akun email yang menjadi ID Blackberry korbannya.

Menurut Duha, pelaku hanya bisa meng-hack BBM korban, jika akun email untuk ID Blackberry-nya tidak menggunakan akun email dari yahoo.com atau gmail.com.

"Untuk akun email yang emailnya menggunakan yahoo.com dan gmail.com, pelaku tidak bisa meng-hacknya. Karena untuk dua operator akun email itu, konfirmasi dari orang yang dianggap asing, masuk ke nomor telepon pemilik akun sebenarnya," papar Duha.

Sementara korban yang BBM nya bisa dihacker, kata Duha, adalah yang menggunakan akun email dari hotmail.com atau msn.com. "Sebab konfirmasi di akun email itu tidak melalui telepon. Karenanya pelaku berkali-kali mencoba terus, kemungkinan password calon korbannya, sampai akhirnya berhasil dibobol, dan digunakan untuk masuk dan menghack BBM korban," papar Duha.

Ia menjelaskan, Subdit Cyber Crime berhasil menangkap seorang pria hacker BBM di kawasan Bandung, Jawa Barat, 20 Februari 2014 lalu. Pria berusia 26 tahun itu mengaku sudah menghack profil BBM 3 orang korbannya. Penangkapan pria ini, berdasar laporan korban ke Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya pada 6 Januari 2014 lalu, atas nama Wibisono.

Sang hacker berhasil masuk ke profil BBM Wibisono dengan sebelumnya membobol akun email Wibisono yang digunakan untuk ID Blackberrynya. Menurut Duha, Wibisono diketahui menggunakan akun emal dari hotmail.com untuk ID Blackberrynya.
Karenanya pelaku mampu masuk ke profil BBM Korban. Dengan profil BBM korban, pelaku meminta uang ke kerabat Wibisono. Kerabat Wibisono mengalami kerugian Rp 9 Juta, karena mengirim uang ke rekening yang diminta pelaku karena mengira yang meminta adalah Wibisono.

Aksi hacker BBM, menjadi modus kejahatan baru belakangan ini. Tanpa disadari korban, para hacker mampu masuk ke profil BBM korban dan dapat mencuri semua data di BBM korban mulai dari foto, semua teman dan jejak conversation yang tersimpan. Dalam sekejap, BBM korban menjadi BBM pelaku yang terhubung dengan semua teman di BBM korban.

BBM pelaku menggantikan BBM korban tanpa ada pergantian profil picture, status atau personal message atau recent update di BBM. Para rekan korban yang terhubung di BBM, juga tak akan menyadari jika profil BBM korban sudah berubah menjadi BBM pelaku.

Sebab mulai dari foto (picture BBM), personal message dan status yang ada di BBM tetap sama dengan BBM sebelumnya termasuk jejak conversation sebelumnya. Namun jika rekan yang terhubung di BBM korban, melihat nomor pin BBM, akan diketahui nomor pin BBM yang sudah di hack akan berbeda dengan pin BBM korban sebelumnya.

Dari sana, pelaku memanfaatkan BBM korban, dengan meminta pinjaman uang kepada rekan korban yang terhubung di BBM yang dihackernya. Untuk itu, Duha, menghimbau kepada para operator akun email agar lebih memperketat keamanan akun email yang digunakan masyarakat terutama jika digunakan untuk ID Blackberry.

Sementara untuk masyarakat diimbau menggunakan akun email yang dianggap paling aman saat ini untuk ID Blackberry, yakni yahoo.com dan gmail.com. "Serta paling tidak password emailnya juga harus dirubah secara berkala untuk menghindari aksi hack BBM ini," katanya.

Overview Of Facebook Social Plugins And How They Can Help You Integrate Social In Your SharePoint 2013 Website

Facebook offers a number of standard plugins that you can use to integrate with Facebook on your website. The overview of all available plugins is published at https://developers.facebook.com/docs/plugins/. Following is an overview of some of the plugins and how you can integrate them with your website.

Before you start: Insights

When integrating with Facebook, you can add one or more widgets to your website. Although this will allow your visitors to interact with your website using Facebook plugins, it will provide you with very little feedback about how your visitors leverage the social media capabilities that you have provided them with. The great news is that if you want to get more information about the usage of Facebook social plugins on your website, you can benefit from the Insights capability that Facebook offers you. After registering your website as a Facebook app and including the app ID in your website, you will get access to analytics information regarding the usage of Facebook on your website from all the widgets.
More information about Facebook Insights is available at https://developers.facebook.com/docs/insights/

Like Button

The Facebook Like button is probably the most popular Facebook social plugin. With a single mouse click your visitors can let their friends know that they like a page on your website. As a result your page and even your whole website might get some extra attention.
Although you might want to include the Like Button on every page on your web page, it might be most effective on detail pages that contain the essential content your visitors are looking for. Integrating the Facebook Like Button on your website is easy and comes down to including two HTML snippets in your websites.
First there is the Facebook SDK call that should be included once per page directly after the body tag:
 <div id=”fb-root”></div>
<script>(function(d, s, id) {
  var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
  if (d.getElementById(id)) return;
  js = d.createElement(s); js.id = id;
  js.src = “//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1″;
  fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));</script>
If you have registered your website as a Facebook app, you should include your app ID (underlined) in this snippit:
<div id=”fb-root”></div>
<script>(function(d, s, id) {
  var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
  if (d.getElementById(id)) return;
  js = d.createElement(s); js.id = id;
  js.src = “//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1&appId=0123456789“;
  fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));</script>
Because this HTML snippet is shared between all pages on your website, the way to include it in your SharePoint website is to make it a part of your Master Page, as shown in figure 1.
Figure 1. Code snippet Master Page with Facebook code included
Figure 1. Code snippet Master Page with Facebook code included
The second code snippet that you have to include is the Like Button itself:
<div class=”fb-like” data-href=”http://www.contoso.com&#8221; data-send=”true” data-width=”450″ data-show-faces=”true”></div>
Because the placement of the Like Button might vary per page, the best way to integrate it on your website is to include it in the Page Layout.
According to the Like Button guidelines, the Like Button has to contain the absolute URL of the page on which it is integrated. In the code sample above the absolute URL is included in the data-href attribute. Because we want to place the code on the Page Layout we don’t want to include a fixed URL. Instead we want to inject the URL of the current page rendered using the
Page Layout. Considering that SharePoint 2013 offers support for physical as well as Friendly URLs, the best way to get the URL of the current page is to use the SharePoint 2013 Canonical URL control. Combined with the Like Button HTML code snippet, it would look as follows:
<!–SPM:<%@Register Tagprefix=”Contoso” Namespace=”Contoso.SharePoint.Seo.Controls” Assembly=”Contoso.SharePoint.Seo, Version=1.0.0.0, Culture=neutral, PublicKeyToken=a285ef6967f781d3″%>–>
<!–MS:<Contoso:HyperlinkControlWrapper runat=”server”>–>
<Control>
 <control type=”Microsoft.SharePoint.Publishing.WebControls.SeoCanonicalLink” assembly=”Microsoft.SharePoint.Publishing, Version=15.0.0.0, Culture=neutral, PublicKeyToken=71e9bce111e9429c” />
</Control>
<ContentTemplate>
 <div class=”fb-like” data-href=”$Url$” data-send=”true” data-width=”450″ data-show-faces=”true”></div>
</ContentTemplate>
<!–ME:</Contoso:HyperlinkControlWrapper>–>
Figure 2. Facebook Like button
Figure 2. Facebook Like button
When building the Like Button social plugin an interesting option worth considering is including the Send option.
Although designed using a very simple idea, integrating the Like Button on your website can help you expand the reach of your content. An additional benefit that you get from using the Like Button on your website is that  combined with the SharePoint 2013 Search Analytics capabilities, you can leverage the event of someone liking a web page on your website. With this information you can for example present content that has been liked on a prominent place on your website, which again increasing your chances for conversion.

Send Button

When building the Like Button social plugin an interesting option worth considering is including the Send option. While clicking the Like option allows your visitors to share your web page with everyone, they can use the Send button to choose with whom they want to share your web page. This offers them more flexibility and lowers the bar for sharing the contents of your website even further.
Figure 3. Facebook Send button
Figure 3. Facebook Send button

Comments

Publishing original content is a great way for gaining popularity and improving the ranking of your website in search engines. Furthermore, allowing your visitors to provide you with feedback, can help you improve your website to be even more user-friendly and become better tailored to your audience’s interests. Facebook offers the Comments plugin that you can integrate with your website to allow your visitors to comment on your website.
Figure 4. Facebook Comments
Figure 4. Facebook Comments
Giving your visitors the ability to use Facebook to comment on your content, can be of great benefit both to you and your visitors. Although it might depend on the audience of your website, many people have a Facebook account nowadays. It is easier for them to use their existing Facebook profile to leave a comment on your website rather than following yet another registration process.
Another benefit of using Facebook for comments is that whenever someone comments on your content, that comment will be shared with their friends. Theoretically this allows you to expand your reach even further. However, keep in mind that if the comment isn’t flattering everyone will know it as well.
The process for integrating the Facebook Comments plugin is very similar to integrating the Facebook Like Button. In most scenarios you want the Facebook Comment plugin to appear beneath the content of every page. To do this, you can include it in the content of each Page Layout used within your website.
Similarly to the Facebook Like button, the Comments plugins consists of two code snippets. The first one is exactly the same as for the Facebook Like button, so if you plan to integrate both plugins, you only have to include it once.
The second snippet is the Comments plugin itself. It should be placed where you want it to be displayed in your Page Layout:
<div class=”fb-comments” data-href=”http://www.contoso.com&#8221; data-width=”470″ data-num-posts=”10″></div>
Similarly to the Facebook Like button, the data-href attribute should contain the absolute URL of the page for which you want to provide the commenting capability. As this is very likely to be the current page, you could once again benefit of the SeoCanonicalLink control to retrieve the URL of the current page:
<!–SPM:<%@Register Tagprefix=”Contoso” Namespace=”Contoso.SharePoint.Seo.Controls” Assembly=”Contoso.SharePoint.Seo, Version=1.0.0.0, Culture=neutral, PublicKeyToken=a285ef6967f781d3″%>–>
<!–MS:<Contoso:HyperlinkControlWrapper runat=”server”>–>
<Control>
 <control type=”Microsoft.SharePoint.Publishing.WebControls.SeoCanonicalLink” assembly=”Microsoft.SharePoint.Publishing, Version=15.0.0.0, Culture=neutral, PublicKeyToken=71e9bce111e9429c” />
</Control>
<ContentTemplate>
 <div class=”fb-comments” data-href=”$Url$” data-width=”470″ data-num-posts=”10″></div>
</ContentTemplate>
<!–ME:</Contoso:HyperlinkControlWrapper>–>

Activity Feed

Another interesting plugin that Facebook offers for integrating its capabilities on public-facing websites is the Activity Feed plugin.
The Activity Feed plugin shows the recent activity on your website. Whenever someone likes a page within your website, the Activity Feed plugin is used to display the Like in the Activity Feed. Other custom actions custom can also be recorded, stored and presented in the Activity Feed.
Using the Activity Plugin can help your visitors discover new content and with that help you expand the reach of your website. When your visitors are logged in with Facebook, the Activity Feed will show activities that your visitors’ friends have made. As in most situations those are all people that your visitors know and trust. Therefore, the odds are high that they will follow their recommendations and discover new content on your website. If they are not logged in on the other hand, the Activity Feed plugin will show recommendations from across your site and of course suggest logging in to Facebook to show more relevant content.
As with other Facebook plugins, the Activity Feed plugin consists of two HTML snippets required to integrate it with the website. The first one is the Facebook JavaScript SDK snippet that we have seen previously. The second one is the Activity Feed itself:
<div class=”fb-activity” data-site=”contoso.com” data-width=”300″ data-height=”300″ data-header=”true” data-recommendations=”false”></div>
The configuration of the Activity Feed is straight-forward. Using the data-site attribute you have to specify the domain of your website, and which activity information should be displayed. Using other data attributes you can control the user experience of the Activity Feed on your website, and whether you want to explicitly include recommendations or not.
Although you could place the Activity Feed on every page on your website, there is a chance that this would work against you and distract your visitors from your content. Because the Activity Feed allows you to expand the reach of your website, it might be a better idea to analyze your web analytics data and place the Activity Feed somewhat more strategically, for
example on the frequent exit pages and landing pages such as the home page.
Because in most scenarios you will embed the Activity Feed on specific pages, the best way to integrate it with your website is not to include it in the Master Page or Page Layouts, but to add it to the specific pages. The best way to do this is to embed the Activity Feed code snippet in the page using the Script Editor Web Part.
Figure 5. Embed code
Figure 5. Embed code

Recommendations Bar

A slightly different, nevertheless very interesting, plugin is the Recommendations Bar. This plugin can also help you expand the reach of your website by displaying recommended content. What’s different about the Recommendations Bar is its usage scenario.
The Recommendations Bar is located at the bottom of the browser window. Depending on its configuration it might become visible after a certain amount of time, for example after users have scrolled past a certain point of the page. This plugin can be very useful because it provides your visitors with suggestions of additional content they might find interesting.
When integrating the Recommendations Bar on your website, you should consider integrating it with the detail pages. That way, when your visitors have finish consuming the current content, they are offered a next step. Once again this plugin requires the reference to the Facebook JavaScript SDK to work. The plugin itself is represented by the following markup:
<div class=”fb-recommendations-bar” data-href=”http://contoso.com/articles/my-article/”></div&gt;
Because you want recommendations to be visible on every page, you should add it to the Page Layouts used by your detail pages. Following is the markup that you should add to your Page Layouts to ensure that the Recommendations Bar will work for every page. Notice how the contents of the data-href attribute are being set dynamically by using the SeoCanonicalLink control we discussed previously:
<!–SPM:<%@Register Tagprefix=”Contoso” Namespace=”Contoso.SharePoint.Seo.Controls” Assembly=”Contoso.SharePoint.Seo, Version=1.0.0.0, Culture=neutral, PublicKeyToken=a285ef6967f781d3″%>–>
<!–MS:<Contoso:HyperlinkControlWrapper runat=”server”>–>
<Control>
<control type=”Microsoft.SharePoint.Publishing.WebControls.SeoCanonicalLink” assembly=”Microsoft.SharePoint.Publishing, Version=15.0.0.0, Culture=neutral, PublicKeyToken=71e9bce111e9429c” />
</Control>
<ContentTemplate>
<div class=”fb-recommendations-bar” data-href=”$Url$”></div>
</ContentTemplate>
<!–ME:</Contoso:HyperlinkControlWrapper>–>
Like all other content, the recommendations that are displayed by the Recommendations Bar are controlled by the activity on your website, and recorded by Facebook. Although the Recommendations Bar will display personalized content suggestions, it doesn’t offer you any control regarding what content will be displayed where. Although the differences in which items are suggested as recommendations might be subtle, they could decide whether or not your visitors will remain on your website.
An alternative to integrating the Facebook Recommendations Bar that is worth considering is using the content  recommendations capability provided with SharePoint 2013. Although it would require some customizations to achieve similar user experience as the one that Facebook Recommendations Bar has, the great advantage is that you can control which content is displayed as recommendations. Because content recommendations are based on SharePoint 2013
Search, you can leverage all of its capabilities to ensure that the most relevant recommendations are displayed to your visitors.

Bonus:Yamming it!

If your organization offers products or services to consumers, integrating with Facebook might be a wise choice. If however your business is more based on knowledge and is targeted at other businesses, it might be worth the effort to integrate with Yammer as well. To put it simple: Yammer is Facebook for enterprises. It helps organizations share their knowledge by allowing them to communicate within the boundaries of their organization. Making it easier for your visitors to share the content from your website with their Yammer networks might help you reach more of your business customers.
Although Yammer doesn’t offer as many plugins as Facebook does, one thing that you could easily include in your website is a Yam it button. The Yam it button allows your visitors to share the page that they are currently visiting with their
Yammer network with a single mouse click. Following is sample code of a Yam it button:
<a href=”javascript:var d=document,w=window,e=w.getSelection,k=d.getSelection,x=d.selection,s=(e?e():(k)?k():(x?x.createRange().text:0)),f= ‘https://www.yammer.com/home/bookmarklet&#8217;,l=d.location,e=encodeURIComponent,p=’?bookmarklet_pop=1&amp;v=1&amp;u=’+e(l.href)%20+’&amp;t=’+e(d.title.replace(/^ *| *$/g,”))%20+’&amp;s=’+e(s),u=f+p;a=function()%20{if%20(!window.open(u,’sharer’,'toolbar=0,status=0,resizeable=1,width=650,height=550′))l.href=f+p};if%20(/Firefox/.test(navigator.userAgent))setTimeout(a,0);else{a()}void(0);”>Yam it!</a>
The Yam it button is completely based on JavaScript so you can include the above snippet directly in SharePoint without modifying it. From the integration perspective the Yam it button can be best compared with the Facebook Like button, so wherever you feel it is right to include the Facebook Like button, it is probably a good place to include the Yam it button
as well.
Figure 6. Yam It! button
Figure 6. Yam It! button

Summary

Integrating social networks with your website can help you expand the reach of your website and help your visitors discover new content. Most social networks offer standard plugins that can be easily integrated within your content management system. SharePoint is no exception here. No matter if you want to integrate social media only on some specific pages or all
pages of a particular type, SharePoint offers you the flexibility to do so effortlessly.

Additional Resources

About the author

Waldek Mastykarz is a Microsoft SharePoint Server MVP and works as a SharePoint consultant at Mavention. Waldek shares his enthusiasm about the SharePoint platform through his blog, articles published in online and off-line magazines and on MSDN SharePoint Forums. He is also a speaker at community events such as the SharePoint conference in London, SharePoint Connections Amsterdam, and SharePoint Saturday. In addition to his job at Mavention, Waldek is a Virtual Technology Solutions Sales Professional for Microsoft Netherlands. In this role he helps answer customer questions around SharePoint Web Content Management (WCM).
 
Support : Chandra Optiandi || STMIK Amikom Yogyakarta
Copyright © 2014. Welcome,Reader! - All Rights Reserved
Template Modify By : Chandra Optiandi
Proudly Powered By : Blogger