Ketika Tablet Sudah Mulai Tidak Digunakan

---

Booming perangkat tablet yang dapat memadukan fungsi ponsel pintar dan PC dalam satu perangkat portabel dilirik oleh sebagian besar produsen sebagai sebuah potensi bisnis yang menjanjikan. Tidak mengherankan jika sejumlah produsen elektronik dan ponsel pintar ikut merilis perangkat tablet dengan beragam sistem operasi dan fitur unggulan di dalamnya.

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, tablet mengalami pertumbuhan yang signifikan. Namun sayang dalam kurun waktu satu tahun ke depan, International Data Corporation (IDC) memprediksi jumlah penjualan tablet di seluruh dunia akan mulai melamban.

Menurut data terbaru yang dipublikasikan IDC, hingga akhir kuartal empat 2013, pengapalan tablet diseluruh dunia mencapai 76,9 juta unit. Jumlah tersebut mengalami peningkatan mencapai 62,4% dibandingkan kuartal ketiga 2013 dan 28,2% year-over-year.

Meski mengalami peningkatan dalam kurun waktu satu kuartal, namun angka tersebut justru tercatatat mengalami penurunan drastis dibandingkan periode yang sama setahun silam. Hingga akhir tahun 2013 pengapalan tablet mencapai 217,1 juta unit tablet meningkat 50,6% dari 144,2 juta unit pada 2012.

Dibandingkan sejumlah pesaingnya, hingga kini penjualan Apple iPad masih mendominasi pasar. Pengapalan iPad hingga akhir kuartal empat mencapai 26 juta unit dengan pangsa pasar mencapai 33,8%.

Sejumlah tablet besutan Samsung, Amazon, Asus, dan Lenovo turut mengikuti daftar lima besar produsen yang mengalami peningkatan penjualan tablet di seluruh dunia.

"Angka penjualan yang kian berjalan lamban menandakan kejenuhan konsumen seperti salah satunya di Amerika Serikat untuk perangkat tablet. Meski pertumbuhannya kuat namun kami memprediksi jumlahnya tidak akan sebesar beberapa tahun sebelumnya," ucap Tom Mainelli, Direktur Riset Tablet IDC seperti dikutip laman BGR.